Jakarta _Kspsinews,- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia melakukan pembahasan dan konsultasi lanjut National Roadmap Global Accelerator On Jobs And Social Protection For Just Transition melalui Luring dan Daring. Acara yang diadakan di Hotel Avenzel Cibubur, Kamis (7/9/2023) diikuti beberapa kementerian lembaga, CSO, Konfederasi Serikat Pekerja dan Buruh, Assosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO),Kantor ILO Jakarta, UNICEF,UNDP, ITB, dan UI.
Plt.Deputi Bidang Kependudukan Dan Ketenagakerjaan, Maliki mengawali dengan memaparkan RPJPN 2045 dan bagaimana Global Accelerator (GA) mendukung capaian Visi Indonesia Emas 2045. Dijelaskan bahwa terdapat dua titik masuk GA dengan kelompok sasarannya. Titik masuk pertama adalah menpercepat transformasi sosial untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan dalam mengakses layanan sosial melalui peningkatan sistem informasi dan keuangan yang terdigitalisasi, transparan, dan inklusif untuk perlindungan sosial. Titik masuk kedua adalah berinvestasi dalam pengembangan ketrampilan dan pembelajaran seumur hidup untuk merespon kebutuhan sektor swasta. Adapun kelompok sasarannya adalah perempuan, lansia, anak-anak, disabilitas, pekerja informal, dan daerah terpencil.
Pada pemberian tanggapan Wakil Sekretaris Jenderal DPP KSPSI Royanto Purba menyampaikan bahwa GA yang terdiri dari tiga pillar yang menyangkut kebijakan/teknikal, finansial, dan koordinasi serta pendekatan kebijakan terpadu yang mengakomodir pekerjaan, sosial proteksi dan just transisi,tentu akan sangat baik dibicarakan dengan melibatkan pemerintah, pelaku usaha, dan elemen masyarakat seperti pekerja/buruh, cso maupun akademisi. Sering kali tidak koherennya kebijakan dapat menjadi kendala yang menghambat. Bagaimanapun GA tidak terlepas dari transisi di bidang energi termasuk akselerasi JETP dalam mencapai bauran energi 34 persen di tahun 2030, tentu akan membawa dampak bagi banyak pekerja sektor kelistrikan, tambang batubara dan masyarakat rentan yang terdampak. KSPSI juga menyoroti tentang Proteksi Sosial Adaptif pada risiko iklim sebagaimana diketahui letak geografis Indonesia berpeluang besar menghadapi bencana, tentu dibutuhkan Jaminan sosial dalam memproteksi pekerja, perempuan , anak dan lansia yang terkena bencana.
Sementara itu Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban meminta agar pekerja/buruh dalam rencana pembentukan dewan dalam lima sektor utama yang menjadi target GA yang disampaikan dalam draft Roadmap Nasional benar-benar dilibatkan. Elly juga menyoroti tentang permasalahan yang akan terjadi pada masa penutupan tambang batubara agar upskilling dan reskilling benar-benar dipastikan mampu memberi Jaminan kelangsungan bekerja yang layak bagi pekerja/buruh.
Pada penutupan acara tersebut, Maliki menegaskan kembali bahwa peran serta aktif berbagai pihak tentunya akan menjadi sangat kruitikal, dan harapannya beberapa masukan dari para pekerja/buruh, aktivis penyandang disabilitas, dan aktivis lainnya menjadi sangat bermanfaat bagi Bappenas dalam melakukan pendekatan yang inovatif.
Maliki mengatakan “ Inilah yang kami apa ingin bentuk di dalam penggunaan global akselerator nanti sehingga platform ini menjadi leverage bagi kita untuk bisa mengakselerasi pencapaian cita-cita kita dalam mencapai Indonesia Emas 2045”.