Bahodopi_Kspsinews,– Korban pemukulan tenaga kerja asing karyawan PT.ZTEN terhadap Abdul Kadir salah satu pekerja anggota Serikat Pekerja Kerah Biru Kelompok Pekerja Anggota Crew Hijau Bahodopi benar-benar menambah deretan panjang kasus kesewenang-wenangan tenaga kerja asing terhadap pekerja lokal. Pengurus Pusat FSP Kerah Biru-SPSI telah meminta Ketua Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Kerah Biru Morowali, Ian Gilang didampingi Sekretaris Rahmad Said, untuk segera menyelesaikan permasalahan tersebut sampai tuntas sehingga tidak terulang lagi dimasa yang akan datang.
Ian Gilang telah menyambangi PT.ZTEN yang berlokasi di Kawasan Industri PT.Industrial Morowali Industrial Park terkait adanya dugaan pemukulan terhadap salah satu anggota Serikat Pekerja Kerah Biru Kelompok Pekerja Anggota (Pokja) Crew Hijau yang terjadi pada Sabtu (08/07/2023).
Ian Gilang menyayangkan kejadian ini, terlebih lagi yang melakukan adalah Pekerja Asing yang bekerja di PT.ZTEN. Bahkan menurut Ketua PC FSP KERAH BIRU -SPSI tersebut kejadian ini sudah berulang, hanya saja baru diketahui oleh pengurus.
“Saya sangat menyayangkan terlambatnya laporan ini masuk pada pengurus, seharusnya setiap anggota harus segera memberikan laporan ke kami jika terjadi persoalan yang menyangkut pelanggaran hak-hak tenaga kerja” ungkap Ian.
Ian Gilang langsung berkoordinasi pada Pengurus Pusat melalui Sekretaris Umum, Saefpuloh dan sesuai arahan Pengurus Pusat bahwa penyelesaian masalah harus menghindari tindakan anarkis. Dengan arah tersebut maka pada Selasa (11/07/2023) kami langsung mendatangi PT.ZTEN untuk menanyakan langsung perihal persoalan ini dan dari kesepakatan pada hari Rabu (12/07/2023) akan bertemu langsung dengan pihak managemen yang mempekerjakan pekerja asing tersebut tidak hadir.
Kami tetap mengutamakan cara-cara beradab, dan akan segera kami tindak lanjuti persoalan ini dengan diawali mediasi dan melakukan kesepakatan tertulis untuk menjadi dasar kekuatan bagi kedua belah pihak.
“Kami tetap memperjuangkan anggota kami yang dipukul, kami tidak mentolerir hal-hal seperti ini, dan saya akan menanyakan langsung kepada anggota kami yang bernama Abdul Kadir perihal awal kejadian hingga menyebabkan terjadinya penganiayan. Abdul Kadir sudah dirawat di Rumah Sakit.” Tandas Ian.
Ian menambahkan bahwa Kerah Biru tetap mengutamakan dialog untuk memastikan kejernihan permasalahan dan menghindari tindakan-tindakan yang anarkis. Namun sebagai negara hukum Kerah Biru akan terus melanjutkan penyelesaian masalah ini sesuai jalur yang semestinya.
“Sesuai kesepakatan maka hari ini, Kamis (13/07/2023) kami akan mengadakan pertemuan dengan pihak managemen PT.ZTEN dan pelaku pemukulan, untuk melakukan dialog termasuk kejelasan mengapa sampai terjadi pemukulan itu dan berulang. Kami bukan tidak bisa bertindak membalas perlakuan tersebut, namun kami masih mengutamakan bahwa kami adalah pekerja yang bermoral dan beretika dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan misi dan visi organisasi” tegas Ian,
Ian Gilang juga menambahkan agar para pekerja tidak usah takut dan terintimidasi, itulah gunanya kita berserikat. Kedepan PC FSP Kerah Biru-SPSI Morowali akan melakukan komunikasi dengan perusahaan agar membuat perjanjian antara serikat pekerja dan perusahaan untuk dijadikan kesepakatan yang harus dipatuhi yang menguntungkan kedua belah pihak.
Itulah gunanya kita berserikat.
Kita adalah Kerah Biru yg mengutamakan harkat & martabat.