Jakarta_Kspsinews,- Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pimpinan Yorrys Raweyai menghadiri acara Konsultasi Proyek Bersama untuk Proyek Rantai Pasokan ILO-Jepang yang diadakan ILO bersama unsur pengusaha seperti APINDO,KADIN, dan GAPEL serta dari unsur pemerintah seperti Kemenko Bidang Perekonomian, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementrian Ketenagakerjaan, Kementrian Perindustrian, Kementrian Hukum dan HAM, BAPENNAS dan Konfederasi Serikat Pekerja/Buruh. Sekretaris Jenderal DPP KSPSI Bibit Gunawan hadir bersama Wakil Sekjen Royanto Purba mewakili KSPSI Pimpinan Yorrys Raweyai. Acara tersebut diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta pada Jumat, 25 Agustus 2023.
Pertemuan yang dilatarbelakangi oleh ILO bermitra dengan Pemerintah Jepang dalam dua proyek baru di sektor elektronik di Indonesia yakni Proyek “Rantai Pasokan yang Tangguh, Inklusif dan Berkelanjutan” (RISSC) dan proyek Pengembangan Keterampilan dan Bisnis yang Bertanggung Jawab. Dengan menggunakan pendekatan rantai pasokan sektoral, kedua proyek ini akan mendukung konstituen tripartit dan pemangku kepentingan utama di sektor elektronik Indonesia untuk mendukung pemulihan yang berpusat pada manusia dari gangguan rantai pasokan baru-baru ini melalui peningkatan pekerjaan yang layak, perilaku bisnis yang bertanggung jawab, dan pengembangan keterampilan.
Proyek “Rantai Pasokan yang Tangguh, Inklusif, dan Berkelanjutan” (RISSC) memiliki komponen utama yakni :
- Analisis dan Penelitian untuk lebih memahami dan menginformasikan tindakan untuk mengatasi kesenjangan dan peluang kerja yang layak dalam rantai pasok yang dipilih (sebagaimana didefinisikan oleh konstituen tripartit ILO dan mitra industri) ;
- Pengembangan alat, kebijakan, saran, dan pelatihan untuk memungkinkan tindakan oleh konstituen dan pemangku kepentingan utama lainnya;
- Mendukung konstituen tripartit ILO dan pemangku kepentingan industri untuk mengadopsi kebijakan dan tindakan yang memajukan kerja layak dalam rantai pasok ini (termasuk produsen/pemasok di tingkat yang lebih rendah);
- Mendukung konstituen dan mitra industri Jepang dan multinasional untuk mengimplementasikan komitmen nasional terhadap bisnis dan hak asasi manusia melalui Rencana Aksi Nasional (RAN) dan panduan uji tuntas yang baru di negara tersebut.
Proyek “Pengembangan Keterampilan dan Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab” memiliki tiga tujuan utama:
- Memberikan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan daya tanggap dan produktivitas pekerja demi transformasi struktural menuju ekonomi berkelanjutan, termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia, yang sejalan dengan pembangunan negara;
- Mempromosikan perilaku bisnis yang bertanggung jawab (RBC), termasuk kegiatan perusahaan yang selaras dengan prioritas pembangunan negara, dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip standar ketenagakerjaan internasional; dan
- Mendorong lingkungan yang dapat berkontribusi pada transisi menuju rantai pasokan yang tangguh dari perspektif perdagangan dan investasi.
Kedua proyek ini bertujuan untuk mendukung pemulihan yang berpusat pada manusia akibat disrupsi yang terjadi di rantai pasokan global, melalui peningkatan pekerjaan yang layak dan pengembangan keterampilan, dan mendorong perilaku bisnis yang bertanggung jawab (RBC). Terlampir informasi detail tentang kedua proyek tersebut sebagai referensi.
Tujuan dari pertemuan ini adalah :
- Untuk memberikan informasi dan memperbarui status Proyek yang didanai ILO-Jepang tentang Rantai Pasokan Global dan Perilaku Bisnis yang Bertanggung Jawab di Indonesia dengan para pemangku kepentingan terkait .
- Menyetujui dan meminta saran dari konstituen yang relevan tentang rencana kerja proyek untuk pelaksanaannya.
- Untuk membentuk Komite Penasihat Proyek Bersama, yang diketuai oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
ILO juga menerima beberapa masukan dari unsur serikat pekerja/buruh, pengusaha dan pemerintah. Pertemuan ini adalah konsultasi pertama yang akan dilanjukan pada waktu mendatang.