Jakarta_Kspsinews,- Musayawarah Nasional (MUNAS) Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi (FSP NIBA) berlangsung selama dua hari (26-27 Februari 2023) bertempat di Hotel Arosa, Bintaro, Jakarta Selatan. MUNAS yang akan diikuti kurang lebih 100 peserta yang terdiri dari Pengurus Cabang, Pengurus Daerah dan Pengurus Pusat dari seluruh Indonesia akan memilih Pengurus Pusat untuk periode 2023-2028.
Pembukaan MUNAS IV FSP NIBA ini mengambil tema “Kolaborasi Serikat Pekerja Untuk Pulih Lebih Cepat dan Tumbuh Lebih Kuat”, berlangsung tertib dan lancar. Pembukaan diawali dengan penampilan seni tari budaya Betawi yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Pembacaan Pancasila dipimpin langsung oleh Pamrihadi Wiraryo, yang dilanjutkan dengan mengheningkan cipta oleh Ketua Umum FSP NIBA Bibit Gunawan. Selepas mengheningkan cipta, doa bersama dipimpin oleh Asep yang selanjutnya pembacaan Panca Prasetya yang dibawakan oleh Bobby Ferdinan.
Hadir dalam acara MUNAS IV NIBA diantaranya Wakil Ketua Umum DPP KSPSI Agung Nugroho, Kementerian Ketenagakerjaan yang diwakili oleh Frizt Simon, Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz Wuhadji,Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Deny Yusyulian, BPJS Ketenagakerjaan Cilandak Izadin, Ketua Umum FSPTI Surya Batubara, Sekretaris Umum FSP PAR Siti Nur Azizah, Ketua Umum FSP5K Andi Bashar, Ketua Umum FSP TSK Hendi Purnomo, Ketua Umum FSP Kerah Biru Royanto Purba, dan Wakil Sekjen DPP KSPSI Citra Ramadhana, dan Ketua Bidang Koordinator Wilayah II DPP KSPSI Sudirman Hamidi.
Ketua Panitia Penyelenggara MUNAS IV FSP NIBA , Bobby Ferdinan mengawali penyampaian laporan pelaksanaan MUNAS IV FSP NIBA. Bobby menjelaskan bahwa Pelaksanaan MUNAS tersebut merupakan perintah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan tema Kolaborasi Serikat Pekerja Untuk Pulih Lebih Cepat dan Tumbuh Lebih Kuat . Meski dilaksanakan terkesan mendadak karena seharusnya pelaksanaan MUNAS IV FSP NIBA dilakukan tahun 2022 namun akibat kondisi yang tidak memungkinkan akibat Pandemi maka MUNAS dilaksanakan pada tahun ini.
Dalam sambutannya Ketua Umum FSP NIBA Bibit Gunawan menjelaskan bahwa Pelaksanaan MUNAS IV FSP NIBA sekaligus juga pelaksanaan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan yang akan dilaksanakan hari ini. MUNAS IV ini akan memilih Ketua Umum dan Pembentukan Pengurus Pusat FSP NIBA-KSPSI Periode 2023-2029. Bibit juga menjelaskan bahwa dirinya telah dua periode memimpin FSP NIBA sehingga tidak mungkin terpilih lagi sesuai dengan amanah AD/ART organisasi yang harus dipatuhi.
Bibit Gunawan yang juga Sekretaris Jenderal DPP KSPSI itu yakin bahwa FSP NIBA memiliki banyak kader yang berkompeten untuk memimpin organisasi dan sudah terbiasa memimpin organisasi. Sepanjang dapat membawa kemanfaatan dan kebaikan bagi organisasi, maka FSP NIBA diyakini akan memilih Pemimpin yang tepat.
Lebih lanjut Bibit juga mengingatkan pada saat MUNAS November 2017 telah menyampaikan bahwa tantangan digitalisasi akan membawa dampak bagi pekerja, yang faktanya demikian dalam industri jasa keuangan dan perbankan, banyak tergerus yakni isu pengurangan karyawan, dan kita banyak melakukan pendampingan-pendampingan untuk memperjuangkan hak rekan-rekan kita.
Pada penutup kata sambutan Bibit menekankan bahwa menjaga momentum keseimbangan tentu dibutuhkan kolaborasi baik dengan pemerintah maupun dengan pengusaha dan pekerja, meski belum tentu disukai namun dibutuhkan.
Sementara itu Deny Yusyulian sebagai perwakilan BPJS Ketenagakerjaan dalam penyampaian kata sambutan menjelaskan bahwa visi BPJS Ketenagakerjaan yakni bagaimana mewujudkan jaminan sosial bagi ketenagakerjaan yang terpercaya. BPJS TK benar-benar membuat target menjadi yang terpercaya dan berkelanjutan (sustainable), dan bagaimana BPJS TK bisa mensejahterakan seluruh pekerja yang artinya bahwa pekerja adalah stakeholder atau bagian terpenting dari BPJS TK yang menjadi kontribusi penting sehingga dituntut BPJS TK lebih amanah untuk mengelola dana-dana tersebut. BPJS TK mengapresiasi kerjasama dengan serikat-serikat pekerja dan KADIN.
Deny juga memaparkan bahwa dibawah kepemimpinan Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo, seluruh jajaran BPJS TK dituntut untuk bagaimana memikirkan kualitas hidup dan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, yang menjadi misi BPJS TK.BPJS TK telah melakukan transformasi terhadap perubahan-perubahan seperti sekarang ini, manfaat pelayanan tambahan yakni kepemilikan rumah mulai dari penyiapan uang muka perumahan hingga 150 juta dengan tenor 15 tahun, dan bagaimana dengan mereka yang belum memiliki rumah disiapkan KPR hingga 500 juta dengan tenor fix sampai 30 tahun dan juga uang untuk merenovasi rumah bagi yang telah memiliki rumah , semua ini merupakan pemanfaatan yang diberikan negara melalui BPJS TK sambil terus meningkatkan kualitas hidup pekerja bersama dengan keluarganya.
Kepala Kantor Wilayah BPJS TK itu juga menyampaikan hal terbaru yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan untuk menjadi bantalan untuk memitigasi resiko kemiskinan. BPJS TK berharap kerjasama dengan serikat pekerja dapat berlangsung dengan baik.
Wakil Ketua Umum KADIN Adi Mahfudz Wuhadji dalam mengawali sambutannya menjelaskan tentang KADIN. KADIN merupakan satu-satunya induk organisasi pengusaha dan assosiasi yang berdiri tahun 1968 dan diatur dalam undang-undang no 1 tahun 1987. Posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dan sejajar dengan kementrian dan Lembaga negara. Saat ini KADIN membawahi 188 assosiasi hasil verifikasi dari 600 yang ada di Indonesia. Adi juga menyoroti pekerja UMKM yang sering terabaikan, padahal laju inflasi 5-7%. Penyumbang perputaran perekonomian saat ini 97 persen adalah UMKM, dari 145 juta Angkatan kerja Indonesia 117 juta adalah pekerja UMKM.Jika Federasi maupun Konfederasi serikat pekerja anggotanya tidak mau turun kelapangan jangankan 30 persen, 10 persen saja sudah sangat luar biasa. Demikian juga BPJS TK ingin mengelola sampai 3000 T mustahil jika UMKM ini diabaikan, bisa stagnan di angka 600 T. KADIN meghimbau untuk berkolaborasi , bersama-sama saling menguatkan demi generasi bangsa kedepan.
Sementara itu Friz Simon yang mewakili Mentri Tenaga Kerja menyampaikan bahwa untuk menjadi bangsa yang besar dan disegani oleh negara lain, Indonesia harus memiliki visi besar yaitu Indonesia Emas 2045, artinya mewujudkan tingkat kesejahteraan rakyat Indonesia yang lebih baik dan merata dengan kualitas manusia yang lebih tinggi. Ekonomi Indonesia yang meningkat menjadi negara maju dan salah satu dari 5 kekuatan ekonomi terbesar dunia , pemerataan yang berkeadilan disemua bidang pembangunan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat dan demokratis. Kita berharap dicapai pada 2045.
MUNAS IV FSP NIBA -KSPSI ini dibuka resmi oleh Wakil Ketua Umum DPP KSPSI Agung Nugroho yang mewakili Ketua Umum DPP KSPSI Yorrys Raweyai yang tidak dapat hadir.