Home » Direktorat PHI dan JSTK bersama ILO Selenggarakan Lokakarya Ekonomi Perawatan di Kabupaten Probolinggo >>Lokakarya Ekonomi Perawatan di Kabupaten Probolinggo
Probolinggo_Kspsinews,- Dalam rangka penyusunan rancangan peraturan implementasi dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 100 dan diseminasi informasi substansi Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK), Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja bekerjasama dengan ILO Jakarta selenggarakan “Lokakarya Penyempurnaan Draf Panduan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja. Pada Selasa, 16 Juli 2024 di Hotel Bromo Park, Probolinggo.
DR,Endang Yuniastuti, SE, M.Si dalam pembukaan menjelaskan tentang kegitan Lokakarya selain penyempurnaan Draft Panduan Failitas Kesejahteraan Pekerja, juga sosialisasi tentang Ekonomi Perawatan dan Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kab.Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kegiatan memilih Kab.Probolinggo sebagai tempat diselenggarakannya Lokakarya. Menurutnya kegiatan-kegiatan lokarya tentu akan mampu menambah pengetahuan dan persamaan persepsi antara pemerintah dan elemen masyarakat. Anang juga memaparkan persoalan kemiskinan tetap menjadi fokus bagi Pemerintah Daerah, meski telah berbagai upaya dilakukan. Kehadiran para investor diharapkan mampu mengembangkan perekonomian di Probolonggo terlebih dengan semakin majunya infrastruktur seperti jalan tol.
Early Dewi Nuriana (Program Koordinator Ekonomi Perawatan ILO) mewakili Direktur ILO Untuk Indonesia-Timor Leste menyampaikan bahwa Probolinggo merupakan Kabupaten yang ramah anak sehingga menjadi dasar pilihan untuk diadakannya kegiatan Lokakarya. Early melalui lokakarya, kesetaraan gender khususnya tentang ekonomi perawatan (care economy) semakin dipahami masyarakat.
Lokarya yang menghadirkan narasumber seperti dr Anita Johan (selaku konsultan panduan fasilitas kesejahteraan pekerja), Early Nuriana (ILO-Care Economy), Rohman (APINDO Probolinggo) dan Royanto Purba (FSK Kerah Biru-SPSI Jakarta), juga menghadirkan dari manajemen PT. Yazaki Group, PT. Sampoerna, Daycare Rumah Bahagia, dan Lenny N Rosalin (sosialisasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan).
Pertemuan dihadiri unsur pemerintah (Pemkab), unsur pengusaha (APINDO Kabupaten Probolinggo), unsur pekerja/buruh ( FSPMI-KSPI Probolinggo, RTMM-KSPSI Probolinggo, dan KSBSI Probolinggo), dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis FSP Kerah Biru-SPSI , Marta Uli Emmelia yang hadir mendampingi Ketua Umum, Royanto Purba kepada media menjelaskan bahwa secara umum kegiatan berfokus pada kesetaraan gender, kesejahteraan ibu dan anak.
“Kegiatan ini sangat bagus, pemaparan dari Ibu Erly tentang Care Economy tentu penting dalam pengembangan literasi bagi masyarakat yang masih awam tentang care economy” jelas Marta.
Marta menambahkan bahwa perhatian pada kesetaraan gender dan mendukung perempuan dalam melakukan fungsinya tentu akan mampu meningkatkan produktivitas kerja. Day care akan membantu orang tua untuk lebih nyaman bekerja dengan mempercayakan anak di TPA yang ada selama orang tua bekerja.
Probolinggo_Kspsinews,- Dalam rangka penyusunan rancangan peraturan implementasi dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pada Pasal 100 dan diseminasi informasi substansi Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK), Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja bekerjasama dengan ILO Jakarta selenggarakan “Lokakarya Penyempurnaan Draf Panduan Fasilitas Kesejahteraan Pekerja. Pada Selasa, 16 Juli 2024 di Hotel Bromo Park, Probolinggo.
DR,Endang Yuniastuti, SE, M.Si dalam pembukaan menjelaskan tentang kegitan Lokakarya selain penyempurnaan Draft Panduan Failitas Kesejahteraan Pekerja, juga sosialisasi tentang Ekonomi Perawatan dan Undang-undang Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Mewakili Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kab.Probolinggo, dr Anang Budi Yoelijanto yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kegiatan memilih Kab.Probolinggo sebagai tempat diselenggarakannya Lokakarya. Menurutnya kegiatan-kegiatan lokarya tentu akan mampu menambah pengetahuan dan persamaan persepsi antara pemerintah dan elemen masyarakat. Anang juga memaparkan persoalan kemiskinan tetap menjadi fokus bagi Pemerintah Daerah, meski telah berbagai upaya dilakukan. Kehadiran para investor diharapkan mampu mengembangkan perekonomian di Probolonggo terlebih dengan semakin majunya infrastruktur seperti jalan tol.
Early Dewi Nuriana (Program Koordinator Ekonomi Perawatan ILO) mewakili Direktur ILO Untuk Indonesia-Timor Leste menyampaikan bahwa Probolinggo merupakan Kabupaten yang ramah anak sehingga menjadi dasar pilihan untuk diadakannya kegiatan Lokakarya. Early melalui lokakarya, kesetaraan gender khususnya tentang ekonomi perawatan (care economy) semakin dipahami masyarakat.
Lokarya yang menghadirkan narasumber seperti dr Anita Johan (selaku konsultan panduan fasilitas kesejahteraan pekerja), Early Nuriana (ILO-Care Economy), Rohman (APINDO Probolinggo) dan Royanto Purba (FSK Kerah Biru-SPSI Jakarta), juga menghadirkan dari manajemen PT. Yazaki Group, PT. Sampoerna, Daycare Rumah Bahagia, dan Lenny N Rosalin (sosialisasi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan).
Pertemuan dihadiri unsur pemerintah (Pemkab), unsur pengusaha (APINDO Kabupaten Probolinggo), unsur pekerja/buruh ( FSPMI-KSPI Probolinggo, RTMM-KSPSI Probolinggo, dan KSBSI Probolinggo), dan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI).
Ketua Bidang Ekonomi dan Bisnis FSP Kerah Biru-SPSI , Marta Uli Emmelia yang hadir mendampingi Ketua Umum, Royanto Purba kepada media menjelaskan bahwa secara umum kegiatan berfokus pada kesetaraan gender, kesejahteraan ibu dan anak.
“Kegiatan ini sangat bagus, pemaparan dari Ibu Erly tentang Care Economy tentu penting dalam pengembangan literasi bagi masyarakat yang masih awam tentang care economy” jelas Marta.
Marta menambahkan bahwa perhatian pada kesetaraan gender dan mendukung perempuan dalam melakukan fungsinya tentu akan mampu meningkatkan produktivitas kerja. Day care akan membantu orang tua untuk lebih nyaman bekerja dengan mempercayakan anak di TPA yang ada selama orang tua bekerja.