ILO menyelenggarakan forum nasional bertajuk “Cultivating Indonesia’s Agricultural Success: How AI Can Transform Agriculture for Food Security, Productivity, and Decent Work”. Seiring dengan dimulainya rencana pembangunan Indonesia, integrasi Kecerdasan Buatan (AI) ke dalam sektor pertanian menjadi semakin relevan. Acara digelar Rabu 4 Desember 2024 di Hermitage Hotel, Jakarta. Konfederasi SPSI pimpinan Bapak Yorrys Raweyai hadir diwakili Rizky Yudha, Wakil Sekretaris Jenderal.
ILO menegaskan bahwa AI mempunyai potensi untuk mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktivitas, memastikan pekerjaan yang layak, dan mendorong daya saing dalam sektor pertanian. Menyadari potensi transformatif AI, peserta didorong berdiskusi tentang bagaimana AI dapat mengatasi tantangan ketahanan pangan, meningkatkan efisiensi pertanian, dan melindungi hak-hak pekerja. Forum ini bertujuan untuk memfasilitasi dialog dan berbagi pengetahuan antara pemerintah, asosiasi pengusaha dan pekerja, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat sipil untuk mempromosikan inovasi berbasis AI di bidang pertanian.
Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste Simrin Sighn menyatakan bahwa penggunaan AI dalam transformasi teknologi agrikultura di Indonesia sejalan dengan ambisi Presiden Prabowo untuk kemandirian pangan dengan stop impor bahan pangan seperti beras, dan mengadakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah.
Dalam presentasi para pembicara terdapat kekhawatiran yang sama, baik Simrin Sighn, Profesor Yeni Herdiyeni dari IPB dan Fachrurozy dari Kemnaker RI, mereka menyoroti usia Petani Indonesia (Aging Agricultural Farmer) yang didominasi usia 45 tahun (58,44%), dimana kebanyakan dari mereka Perempuan dan 85% pendidikannya tingkat Sekolah Dasar. Anak-anak muda mulai meninggalkan profesi Petani.
Namun dilain sisi Profesor Yeni optimis penggunaan AI bisa menghilangkan gap yang ada di lapangan. Fachrurozy menambahkan bahwa penggunaan AI juga sejalan dengan ASTACITA Pemerintah. Dia menjelaskan AI bisa memprediksi cuaca yang tentunya berguna untuk mengamankan proses penanaman bibit sampai panen, mengatasi hama tanaman, menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, otomatisasi, AI menciptakan ekosistem baru dibidang Agritech, dan AI bisa menguntungkan petani skala kecil.***Rizky