Jakarta – Sejumlah Organisasi Buruh/Pekerja menggelar acara deklarasi Forum Komunikasi Gabungan Konfederasi Serikat Pekerja / Serikat Buruh Untuk Perubahan Iklim dan Transisi Yang Adil ( FOR – JET SP/SB ) di Hotel Horison Balairung, Matraman Jakarta Timur pada Kamis ( 12/12/2024 ).
Deklarasi dibuka langsung oleh Menteri Tenaga Kerja RI Prof. Yassierli, Phd., yang diikuti kurang lebih 150 peserta dari beberapa Konfederasi organisasi buruh/pekerja, diantaranya KSBSI, KSPSI Yorrys Raweyai, KSPSI AGN, KSPSI Jumhur, Sarbumusi dan KSPN serta beberapa
Federasi yang tergabung dalam masing – masing konfederasi.
Hadir pada deklarasi perwakilan ILO, Kadin, Apindo Jakarta, Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban, Presiden KSPSI CAITU Andi Gani, Perwakilan Sarbumusi NU Soemarjono, Presiden KSPSI Pembaharuan M. Jumhur Hidayat, Presiden KSPN H Bambang Wirahyoso, dan Rizky Yudha Perwakilan dari KSPSI pimpinan Bapak Yorrys Raweyai.
Forum yang diinisiasi 6 organisasi Konfederasi tersebut mendorong 6 hal menjadi konsen bagi SP/SB yang tergabung.
Adapun 6 hal tersebut diantaranya ;
1. Tuntutan pada level kebijakan nasional.
2. Mengimplementasikan dialog sosial melalui lembaga tripartite nasional untuk transisi yang adil.
3. Tuntutan untuk pengembangan pelatihan ketrampilan.
4. Perlindungan sosial yg adaptif dan perlindungan perempuan.
5. Tuntutan perlunya kebijakan terpadu antara energi dan kehutanan.
6. Pengembangan kapasitas serikat buruh.
Deklarasi itu pun disaksikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, yang menyambut baik deklarasi itu. Yassierli berjanji akan memperhatikan nasib pekerja saat transisi energi dijalankan pemerintah.
“Ada isu besar yang sedang dijalankan oleh pemerintah, ada proyek besar sekian triliun, ganti pembangkit, kemudian juga dengan transisi lain-lain, jangan sampai transisi energi tapi tenaga kerja kita tidak disiapkan menuju ke sana. Nanti jadi problem,” tutur Yassierli.
Yassierli menilai bahwa memang isu transisi energi belum menjadi topik perhatian banyak pihak. Meskipun, isu ini telah memiliki landasan kesepakatan antarnegara.
Dengan adanya kesepakatan dari konfederasi serikat buruh dan pekerja, kata Yassierli, menunjukkan kepedulian akan lingkungan bukan hanya saat ini saja, tetapi juga jangka panjang. Apalagi, isu pemanasan global masih menghantui hingga saat ini.
“Global warming itu kan akan ada kenaikan suhu akibat emisi. Dengan adanya Paris Agreement, semua negara sepakat untuk menurunkan suhu,” ujar Yassierli.***