Home » Forum Konsultasi Just Energy Transition (For- JET) Konfederasi SP/SB terbentuk >>Forum Konsultasi Just Energy Transition
Jakarta_Kspsinews,- Setelah serangkaian pertemuan sejak Agustus 2023 dan pada tanggal 26 September 2024, pertemuan konsultasi dengan serikat pekerja diadakan di Kantor ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste untuk membahas keterlibatan Serikat Pekerja dalam Transisi Energi yang Berkeadilan (JET) inisiatif di Indonesia, maka Konfederasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh bersama ILO mendorong untuk terwujudnya forum nasional bersama.
Kurangnya informasi dan keterlibatan strategis Serikat Pekerja dalam dialog kebijakan dan strategi Serikat Pekerja di JET diidentifikasi sebagai poin penting yang harus diatasi ke depan. Konfederasi SP/SB telah berhasil menghasilkan Kertas Posisi Serikat Pekerja (Trade Union Position Paper) tentang JET.
Selain itu, perwakilan Serikat Pekerja mengidentifikasi beberapa tantangan dan permasalahan yang mencakup antara lain: kurangnya keterwakilan Serikat Pekerja dalam dialog kebijakan pengambilan keputusan utama; kesenjangan informasi di antara pimpinan dan anggota serikat pekerja mengenai Transisi Energi yang Berkeadilan; diperlukan koordinasi yang lebih baik antar konfederasi serikat pekerja; dan terlibat secara efektif dengan kementerian pemerintah terkait.
Pada Kamis, 21 November 2024, ILO mengundang 7(tujuh) Konfederasi SP/SB yang pada akhirnya sepakat membentuk Forum Konsultasi Just Energy Transition Konfederasi SP/SB se-Indonesia yang disingkat For-JET, berikut dengan desain Roadmap yg akan dijalankan mengacu kepada Kertas Kerja yang sudah berhasil diwujudkan.
Hadir dalam acara Simrin C. Signh, Director ILO Country Office for Indonesia and Timor Leste, Abdul Hakim dan Muce Mochtar. Simrin mengapresiasi keberhasilan pembentukan forum yang langsung produktif menghasilkan Kertas Kerja dan Roadmap, sebagai yang pertama dan terdepan di kawasan Asia Pasifik.
KSPSI pimpinan Bapak Yorrys Raweyai terlibat aktif dalam forum nasional tersebut, hadir diwakili oleh Rizky Yudha, Nuryadi dan Ranti Tanjung.***