Jakarta_Kspsinews- Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, melalui Deputi Kesetaraan Gender, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bekerjasama dengan International Labour Organization (ILO), bertempat di Hotel AONE, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jum’at 1 November 2024.
Rizky Yudha, Wakil Sekjen mewakili KSPSI pimpinan Bapak Yorrys Raweyai hadir dalam diskusi. Acara dibuka oleh Eko Novi Ariyanti, Asisten Deputi Kesetaraan Gender Bidang Sosial dan Budaya Kementrian PPPA, dan Early Dewi Nuriana, Koordinator Proyek Nasional ILO untuk HIV dan Ekonomi Perawatan.
Terdapat 3 (tiga) ahli sebagai nara sumber dalam FGD, yakni Herman Kwik dari Asosiasi Senior Living Indonesia (Lansia), Tolhas Damanik dari Asosiasi Caregiver Indonesia (Disabilitas) dan Meirinda Sebayang dari Jaringan Indonesia Positif (HIV).
Economi Perawatan (Care Economy) merupakan salah satu isu prioritas dalam G20 MCWE Presidensi Indonesia Tahun 2022 dan Presidensi ASEAN Tahun 2023. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Roadmap (peta jalan) tentang Ekonomi Perawatan untuk menjadi masukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Sebagai langkah awal implementasi atas Peta Jalan Ekonomi Perawatan serta dalam rangka mengonfirmasi indikator, peran dan tugas Peta Jalan dan rencana aksi nasional untuk prioritas 5 tahun yang dimasukan dalam Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah 2025-2030.
FGD siang itu berfokus pada prioritas steategis penguatan layanan perawatan lansia, pemberdayaan lanjut usia dan peningkatan layananan perawatan komprehensif, inklusif dan terintegtasi bagi anak, orang dengan disabilitas, orang hidup dengan HIV, orang berkebutuhan khusus dan kelompok rentan lainnya.
FGD diikuti berbagai kementrian, mulai Kementrian PPPA, Kementrian PPN/Bapenas, BKKBN, Kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial, Kemenko PMK, Kementrian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementrian Agama, Kementrian Pemuda dan Olahraga, serta beberapa Konfederasi Serikat Pekerja, PBB (UN) juga NGO dan Lembaga Swadaya terkait.
Peserta menumpahkan gagasannya untuk memperkaya Peta Jalan RAN Ekonomi Perawatan, sesi FGD juga membuka seluas-luasnya bagi peserta untuk menambahkan ide untuk Peta Jalan tersebut, selama 1 minggu kedepan