Jakarta_Kspsinews, – Kantor International Labour Organization (ILO) Jakarta mengadakan peluncuran Hasil Survey KataData berkenaan dengan pengetahuan, persepsi dan perilaku terhadap pekerjaan perawatan dengan mengundang berbagai pemangku kepentingan diantaranya konfederasi serikat pekerja yang berlangsung di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta pada Rabu (15/11/2023).Acara tersebut dibuka langsung oleh pelaksana tugas Direktur ILO untuk Indonesia-Timor Leste Diego Rei.
Early Dewi Nuriana selaku Program Koordinator Ekonomi Perawata ILO mengatakan bahwa perawatan berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan akan perawatan anak-anak dan lansia di seluruh wilayah. Hal ini akan menciptakan sejumlah besar pekerjaan dalam beberapa tahun mendatang. Namun, pekerjaan perawatan di seluruh dunia masih ditandai oleh kurangnya manfaat dan perlindungan, upah rendah atau tidak ada kompensasi, serta eksposur terhadap bahaya fisik, mental, dan dalam beberapa kasus, bahaya seksual. Sudah jelas bahwa diperlukan solusi baru terkait dengan perawatan, baik dalam hal sifat dan penyediaan kebijakan dan layanan perawatan, maupun syarat dan kondisi pekerjaan perawatan.
Sementara itu Deputi Bidang KesetaraanGender, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI ,Lenny N. Rosalin, dalam sambutannya juga mengingatkan bahwa sebagai tindak lanjut dari pertemuan G20 yang diadakan di bawah Kepresidenan Indonesia pada tahun 2022 mengenai ekonomi perawatan, pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mengembangkan peta jalan ekonomi perawatan. Dalam resolusi G20 terakhir, kepala negara setuju untuk terus bekerja dalam mengatasi distribusi yang tidak seimbang antara perawatan yang dibayar dan tidak dibayar di negara mereka masing-masing. Menurut Lenny, Ekonomi Perawatan jangan dipandang sebagai pembiayaan atau cost melainkan sebagai investasi.
Satria Triputra, Peneliti Utama KataData mengawali acara tersebut memaparkan hasil survey yang dilakukan oleh KataData yang bermuara pada kesimpulan diantaranya :
-
- Perempuan lebih aware terhadap isu perawatan/pengasuhan
-
- Mayoritas publik telah mengenali pekerjaan perawatan dalam berbagai macam aktivitas sehari-hari.
-
- Mrengurus/merawat bayi/anak sehat maupun sakit merupakan pekerjaan perawatan yang paling dikenali,
-
- Pekerjaan domestik rumah tangga seperti memasak, memandikan, mencuci-seterika dan membersihkan rumah menjadi pekerjaan perawatan yang paling tidak dikenali namun paling banyak yang dilakukan saat ini.
Terdapat lima kerangka atau konsep dalam sosialisasi pekerjaan perawatan ini yang dikenal dengan 5R yakni Recognize (pengakuan), Reduce (pengurangan), Redistribution (pembagian), Representation (perwakilan), dan Reward (penghargaan).
Penelitian terbaru ILO mengenai ekonomi perawatan di Indonesia menemukan bahwa berinvestasi dalam layanan perawatan anak-anak dan lansia universal di negara ini akan menciptakan hampir 10,4 juta pekerjaan pada tahun 2035, di mana hampir 4,3 juta pekerjaan merupakan pekerjaan langsung di bidang perawatan anak-anak, hampir 4,3 juta pekerjaan langsung di bidang perawatan.
Dalam sesi diskusi interaktif yang membawa tema “ Apakah Pekerjaan Perawatan Hanya Merupakan Pekerjaan Perempuan Atau Merupakan Tanggung Jawab Bersama ? menghadirkan narasumber diantaranya Myra Hanrtani (Ketua Komite Regulasi Hubungan Kelembagaan Asosiasi Pengusaha Indonesia-APINDO) dan Melani Subondo (Aktivis dan Seniman), Erly Dewi Nuriana (ILO) dan Lenny N.Rosalin (Kementerian PPPA).
Sementara itu Wakil Sekjen DPP KSPSI Royanto Purba memberikan masukan dimana Pengetahuan, Persepsi, dan Perilaku Pekerjaan Perawatan ini dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan, budaya dan keyakinan. Menurutnya perlu menghadirkan tokoh-tokoh lintas agama dalam diskusi hal ini karena dengan melibatkan tokoh agama maka persepsi, pengetahuan dan perilaku tersebut dapat mempercepat pencapaian tujuan yang diharapkan.
Pekerjaan Perawatan merupakan investasi dan memberikan peluang pekerjaan yang cukup signifikan kedepannya, namun harus disadari bawha tanggung jawab tersebut adalah tanggung jawab bersama baik pemerintah, pengusaha, pekerja, dan masyarakat.