ILO Jakarta gelar Pelatihan Transisi Berkeadilan di Luxton Hotel Bandung

Bandung_Kspsinews,- Sebagai bagian dukungan teknis dari ILO Jakarta dan anggota konsorsium proyek IKI JET  (Innovation Regions for a Just Energy Transition) lainnya untuk turut meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kapasitas para pemangku kepentingan dalam hal transisi energi berkeadilan, maka digelarlah Pelatihan Transisi Berkeadilan (Just Transition Training), selama 4 (empat) hari sejak 4 Juni sampai 6 Juni 2024, di Luxton Hotel, Bandung, Jawa Barat.

Dengan Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman praktis kepada pemangku kepentingan, khususnya Serikat Buruh dan Serikat Pekerja terkait beberapa pilihan dalam merumuskan, menerapkan dan memantau kerangka kebijakan dalam mengelola transisi menuju perekonomian rendah karbon dan membantu mencapai Kontribusi Nasional yang Direncanakan (INDC).

Abdul Hakim mewakili Direktur ILO Jakarta menyampaikan bahwa Pelatihan ini diharapkan menyumbang pada mitigasi risiko terhadap transisi energi dan climate change. Sedangkan Muche Mochtar salah satu pemateri menjelaskan, Indonesia salah satu negara yang berkomitmen terhadap Net Zero Emition (NZE) tahun 2060 atau sebelumnya, dengan secara signifikan akan mengurangi dan nantinya mengganti penggunaan batu bara, sehingga tiba pada upaya nyata menutup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan batu bara.

Muche bersama ILO dan stake holder terkait (Pusat, Pemda, NGO, APINDO dan lain lain) membuat proyek penelitian di 2 (dua) Provinsi, yakni Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur, dalam menyiapkan strategi menghadapi transisi energi terbarukan. Muche mengingatkan contoh dampak dari ditutupnya PLT akibat transisi energi maka akan ada Buruh/Pekerja yang kehilangan pekerjaan, dimana mereka adalah Anggota Serikat Buruh/Serikat Pekerja. “Seperti  di Provinsi Kalimantan Timur ada 16.000 pekerja tambang,  apakah kita siap untuk melatih mereka jika harus pindah bekerja ke sektor baru?”, tanya Muche kepada peserta.

“Tidak hanya pekerjaan utama di Industri energi yang berbasis fosil yang akan terdampak, tapi rantai dari alur bisnis di industri tersebut juga pasti terdampak, contoh di Sumatera Selatan, di PT. Bukit Asam, yang mengangkut batu bara dengan menggunakan Kereta Api (PT. KAI), akan banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan jika PT. KAI tidak beroperasi di tambang tersebut, belum pekerja informil yang hidup dari aktifitas pertambangan atau PLT seperti kantin, laundry, kelontong dan lain – lain ”, jelas Muche.

Setelah peserta diberikan materi tentang Just Energy Transition (JET), maka peserta dilatih untuk membuat strategi berbasis transisi energi, menyiapkan infrastruktur, Serikat diminta harus aktif dalam Policy Dialog (Bipartit, Tripartit Daerah dan sebagainya), Serikat  secara kreatif mendorong kehadiran industri transisi yang bermanfaat seperti Wisata Air ketika tambang-tambang nanti ditenggelamkan.

Dalam training ini diharapkan agar Serikat menghadirkan berbagai macam strategi menyambut transisi energi, seperti aktif mengawal kehadiran Kios Siap Kerja milik Pemerintah, dimana didalamnya terdapat Pengantar Kerja (Binapenta), meningkatkan peran Kementerian dan lembaga terkait agar tidak hanya melakukan job matching tapi juga memahami pasar kerja yang ada dan Serikat juga harus menilik persiapan sistem Jaminan Sosial di implementasi JET.***Rizky

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *